Oct 4, 2016

Menghapus Sepi Di Dunia Maya

Malam ini gue sedikit terganggu dengan Grup wa dari salah satu program training yang gue ikutin. Kenapa? Karena ada satu orang yang sering muncul di grup ini dan selalu bikin berisik. bahkan dia sampai bilang gini;

"Grup Sepi Banget Soalnya"

adalagi di grup line smp gue juga tipe-tipe manusia yang sering caper di grup dengan hal-hal yang kurang penting. Mungkin niat dia mulia, hanya ingin meramaikan dunia per-grupan. Entah ada berapa belas bahkan puluhan lebih grup yang dia chat dengan kata-kata "Duh, grup nya sepi yaaa". Sebenernya tulisan ini gue buat bukan untuk menyindir siapapun. Sebelum terlalu jauh, gue minta maaf kalau ada yang merasakan hal seperti ini. Karena hidup gue (mungkin) bisa ditentukan dari blog ini. ehe ehe.

Semenjak era internet masuk ke Indonesia, perkembangannya begitu pesat. Sekarang, tahun 2016 ini semakin banyak bermunculan berbagai macam start-up yang menyediakan berbagai macam kemudahan. Dari aplikasi yang bisa gue gunakan untuk cari makanan hingga aplikasi yang menyediakan pasangan (sesama) jenis yang itu jadi hal yang paling menjijikan. Jualan diri sekarang bisa lewat aplikasi. Bahkan untuk yang sejenis. hmmm, tanda akhir jaman. 

Gak usah peduliin soal aplikasi diatas, karena gue yakin Indonesia masih cukup pintar dan cukup memiliki nurani untuk (masih) saling mencintai lawan jenisnya. Yang gue pengen bahas disini adalah cara menghapus kesepian yang kita rasain di Dunia Maya. Kenapa Maya? Karena orang-orang yang sering mencurahkan kegelisahan, keseipian, dan lain sebagainya di social media hanya untuk berbicara dengan mereka yang akan sangat jarang ditemui. Bahkan saat bertemu di dunia nyata pun ternyata tidak sama dengan apa yang dilakukan di dunia maya.

Gue sedikit punya cara buat kalian yang (masih) merasa kesepian di dunia maya atau di dunia sosial media yang kalian miliki. Kalau chat antar personal sih itu bukan jadi keresahan. Karena chat antar personal sudah akan jelas respon yang akan diperoleh. Beda kan kalau kita nge chat di grup gak jelas bahkan cenderung gak penting itu gimana responnya? Cuma banyak yang baca tapi sedikit yang bales. Nah, daripada sedih chatnya gak ada yang tanggepin atau bales di grup. Mending cari kegiatan deh biar gak disangka kesepian gitu. Jangan buat diri kita dianggap selalu merasa kesepian oleh orang lain. Gue gak peduli di dunia nyata punya banyak temen atau engga. Gini nih caranya:

1. Cari Kegiatan Cadangan Setelah Kegiatan Utama Berakhir

Mencari kegiatan cadangan setelah kegiatan utama berakhir sering gue lakuin. Biar apa? biar gue engga merasa hidup gue kesepian dan begitu membosankan. Misal, kalau kegiatan utama gue kuliah dari jam 7 pagi sampe jam 6 sore udah selesai gue bakal cari kegiatan lainnya setelah itu. Bisa tidur, makan, ngerjain tugas, salto, belajar terbang juga bisa. Yang penting gue engga merasa hidup gue membosankan. Apapun deh kegiatannya, Tapi Positif loh yaa!!

Percaya atau tidak, mencari kegiatan cadangan cukup ampuh mengusir rasa sepi kita. Ketimbang mainin gadget dan melakukan senam jari secara terus menerus. Atau parahnya, cuma bolak balik menu aja abis itu cek pulsa. 

2. Sering Membaca dan Menonton Film

Mencari kegiatan cadangan gak melulu aktivitas yang berat. Bisa juga cari aktivitas yang bisa jadi hobi baru tuh. Gue mungkin belum addict banget sama baca dan menonton film. Kemarin aja pas ada tugas resensi dari sebuah film gue malah lebih nyaman ngorok. Tapi, itu lebih baik daripada kita cuma mengharapkan respon dari teman-teman grup yang kita punya. Daripada sedih kan cuma di read mending baca buku atau yang lain. Nonton film juga bagus. Karena kedua kegiatan ini bisa menambah pengetahuan kita biar gak disitu-situ aja. Asik kan?

3. Menyibukkan Diri

Menyibukkan diri adalah cara yang sering gue lakukan. Memang point nomor 1 diatas juga soal kesibukan. tapi cari kesibukkan yang bener-bener bermanfaat buat diri kita. Kalau tidur ternyata lebih bermanfaat buat kita kenapa kita gak tidur aja kan. Daripada kita mengganggu ketenangan orang lain. Bisa juga menyibukkan diri dengan hunting tempat makan enak yang bisa bikin lemak di tubuh kita bertambah dan bisa bikin dompet kita makin kering kaya ikan asin. Selagi itu bisa membuat diri kita sibuk dan melupakan sejenak dunia maya, kenapa tidak. Tetep asik kok.

Jangan perduliin omongan orang yang selalu bilang Kamu Terlalu Sibuk Dengan Hidupmu!. Iya, gue emang sibuk cenderung menyibukkan diri. Tapi, gue merasa punya nilai plus tersendiri terutama buat diri gue sendiri. Kalau mahasiswa kebanyakan lebih suka mencari kesibukkan setelah lulus kuliah, gue engga. Jujur aja, gue bakal ngerasa badan gue sakit saat gue cuma diem aja di kos. Gue lebih senang menyibukkan diri di luar. Jalan keluar kota, Belajar di tempat baru, bahkan daftar training sana sini. Gunanya apa? Selain nambah pengalaman, gue juga mau nambah jam terbang. Biar pas gue lulus nanti surat lamaran kerja gue bukan cuma diisi sama mengkilapnya ijazah. Tapi juga diisi sama kesibukkan yang juga nambah pengalaman. Karena perusahaan manapun bakal lebih sering nanya

"Berapa lama kamu menghabiskan waktu mu untuk beraktifitas diluar?" 

Daripada menanyakan,

"Berapa lama kamu menghabiskan waktu di depan layar Handphone mu"

atau bahkan,

"Berapa banyak waktu yang kamu habiskan untuk menunggu balasan pesan dari Grup-mu?"

Gak mungkin!   

0 comment: