Feb 12, 2016

Bermain Dengan HIU

Siang ini sebenernya siang yang paling membosankan. Iya membosankan, karena hujan. Kegiatan seorang mahasiswa kalau lagi liburan kan paling cuma main, makan, tidur, dan liat timeline dari seluruh sosial medianya. Gotcha, itu juga sering gue lakukan. Scroll up- scroll down sampe bego gitu terus. Tapi, siang ini timeline Line gue menunjukkan sebuah manfaat. Gue melihat ada salah satu orang yang memposting tentang HIU. 

Menarik, karena isu tentang kepunahan HIU sebenernya sudah didengungkan dari lama. Gue mulai mendengar isu HIU itu sendiri sebenernya udah dari tahun 2014. Menurut beberapa sumber yang gue baca, HIU sudah mulai mengalami kepunahannya. Dimana HIU mulai diambil siripnya baik untuk makanan, ataupun untuk bumbu dari makanan. Sekarang-sekarang ini mulai bertumbuh restaurant besar yang menjual. Gatel dan penasaran, gue mencoba untuk browsing dan cari tau kebenarannya. Dan, tepat! gue menemukan beberapa artikel di web kenamaan dan memang khusus membahas tentang Sirip Hiu. Gue menemukan artikel itu di bagian gaya hidup. IYA, makan Sup Sirip HIU sekarang udah jadi gaya hidup. Untuk siapa? Ya untuk mereka yang memiliki penghasilan besar dan berdompet tebal. 

Bayangin aja, cuma dengan 198 ribu, kita bisa dapetin satu porsi sup sirip HIU. Mahal? Iya buat mahasiswa perantauan kaya gue ini. Murah? mungkin, apalagi buat mereka yang berkantong tebal. Dalam artikel tersebut, gue menggaris bawahi kutipan wawancara antara coorporate marketing manager dengan koran (awalnya) yang kini membuat portal online, kutipannya sebagai berikut: 

"Menu ini mudah didapatkan dan murah. Untuk itu, menu ini selalu menjadi unggulan di restoran kami." 

Gilaa, dengan gampangnya orang tersebut bilang kaya gitu. Padahal dilautan yang luas ini, HIU menjadi primadona. Bayangin gimana gue, elo, dan kita kalau pergi ke wilayah timur Indonesia saat sedang berlibur dan mencoba kegiatan di bawah laut dan saat itu juga kita bertemu dengan segerombolan HIU yang (katanya) ganas tapi menawan. 
Seru, kita jadi punya cerita sewaktu pulang berlibur. Bahkan bisa jadi cerita di masa yang akan datang untuk anak dan cucu kita.

"Nak, dulu bapak pas berlibur di Raja Ampat pernah berenang bareng HIU loohh."

"Masa sih pak, waah kan HIU itu ganas, suka memakan ikan yang lebih kecil." Kata anak kita nanti.
wwf.or.id

Dari pertanyaan itu kita bisa mengembangkan jawaban. Kenapa HIU memakan ikan yang lebih kecil, kenapa HIU juga menawan saat mereka bersama gerombolannya. Sama kaya lumba-lumba yang juga sama-sama menawan. Apalagi kalau mereka secara bersama-sama.

Kembali ke bahasan awal, gue setuju dengan postingan mbak-mbak yang ada di sosial media gue. Iya, HIU memang pantas dilindungi. Bukan sekedar isapan jempol belaka. HIU yang dilindungi bukan hanya milik masyarakat sekitar wilayah yang di dasar lautnya ada HIU, tapi negara ini bahkan internasional pun mengeluarkan kebijakan bahwa jenis HIU menjadi hewan yang dilindungi. 

Ada peraturan seperti yang dikeluarkan Konvensi Perdagangan Internasional bahwa Spesies yang Terancam Punah (CITES) telah memasukkan 17 jenis HIU dan Pari yang harus dilindungi. Selain itu juga,  pemerintahan negara Republik Indonesia baik di tingkat pusat maupun daerah juga mengeluarkan peraturan untuk melindungi HIU dan sejenisnya serta melarang keras segala jenis penangkanan HIU dan spesies sejenisnya (Baca: Peraturan pemerintah NO 7 Tahun 1999, Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No.12 dan 30 Tahun 2012, serta perda kabupaten Raja Ampat No. 9 Tahun 2012.)

Seyogyanya peraturan ini bukan sebagai pengisi kertas yang kosong. Juga bukan sebagai oretan dari mereka yang menduduki jabatan tertinggi di negara ini. Dan juga bukan sebagai pidato yang hanya lewat bagi kita sebagai warga negara yang baik. Dan sebagai warga negara yang baik, gue baru bisa mendukung gerakan-gerakan yang berkaitan dengan penghentian penjualan HIU dimanapun itu. Cara gimana? 

Yuk dukung gerakan dengan berkunjung ke Web WWF Indonesia.

Dengan memberikan satu suara saja berarti kita ikut mendukung satu gerakan dan ikut menyelamatkan satu HIU. Bayangkan jika HIU dengan berbagai macam jenisnya menjadi wisata andalan dari sektor kelautan di negeri ini. Bayangkan jika suatu saat nanti kita diberi kesempatan berkunjung ke Raja Ampat atau pulau-pulau lainnya di Indonesia yang terdapat HIU dan kita berenang bersama di sana bersama anak cucu kita nanti. Akan menjadi keunggulan sendiri bagi negara Indonesia tercinta ini. 

Indonesia adalah negara dengan wilayah laut yang lebih besar dari wilayah daratnya. Dari ujung Sabang sampai ujung Merauke pasti punya laut dengan keindahan yang beragam. Ada yang berwarna biru jernih bahkan sampai pasir yang berwarna pink. Gilaaa, keren kan Indonesia?

Kapan lagi kita mendukung gerakan yang memang untuk kebaikan negeri ini bahkan  kebaikan dunia internasional. Kapan lagi kita mendukung pariwisata Indonesia yang memang gak pernah ada habisnya dan paling terkenal di seluruh dunia. Bahkan untuk urusan pariwisata sektor laut negara kita mengalahkan tetangga kita Malaysia dan Singapura. Keren kan?

Kita keren karena dukungan kita. Yuk, kita selamatkan HIU mulai dari hal kecil. Jangan beli segala jenis makanan yang mengandung HIU. Jangan beli berbagai macam aksesoris dari HIU. Dan adukan apabila melihat penjualan HIU di pasaran. Mulai dari diri sendiri untuk Indonesia tercinta.

0 comment: