Nov 22, 2015

Tiga Fase Hubungan

Dalam suatu hubungan itu gak selalu mulus semulus paha para personil ceribel. Percaya atau engga, di setiap hubungan itu ada batu kerikil yang tajem bahkan sampai tertawa yang paling bahagia karena suatu hubungan yang ada. Hubungan gak selalu indah kaya di FTV. Gak juga selalu buruk kaya di sinetron remaja sekarang. Yang tiba-tiba jadian karena satu tempat kemping bareng, yang tiba-tiba minta putus karena satu tayangan reality show setiap jam 3 sore, atau kaya di ftv yang abis jadian tiba-tiba bersambung.
source gambar: doktercinta.info

Pengalaman soal menjalin sebuah hubungan mungkin bukan pengalaman yang baru di hidup gue. Entah itu langsung gue alami sendiri waktu ada di sebuah hubungan. Atau hubungan orang lain yang biasanya cerita ataupun gue liat langsung. Dari situ gue dapat memperhatikan sebuah kebiasaan yang muncul dalam suatu hubungan. Suatu hal yang lumrah kalau gue dan pasangan sering tertawa bareng, berantem, atau meneteskan air mata berlapis berlian (itu agak hiperbola sih). Hal itu juga mungkin sama kaya pasangan-pasangan lain yang ada di seluruh penjuru dunia ini.

Makan bareng, jalan bareng, liburan bareng, bahkan boker pun sering bareng (tapi itu jarang) adalah hal yang akan dialami oleh setiap pasangan yang berbahagia pada umumnya. Bosen, marah, kesel, berantem juga adalah suatu hal yang akan dialami oleh setiap pasangan yang (kurang) berbahagia pada umumnya. Setiap pasangan punya caranya masing-masing dalam menjalankan roda hubungannya baik yang baru, yang sudah setengah jalan, atau sedang berjuang menuju tahap yang paling berbahagia dalam hidup; menikah.
Source gambar: www.nuwansa.com


Di umur gue yang udah masuk kepala dua lebih sedikit ini, tentu gue melihat beberapa hal yang ada didalam sebuah hubungan dari setiap insan yang menjalaninya. Biasa gue sebut ini sebagai fase. Karena hubungan ini seperti roda yang terus berputar. Kadang diatas kadang dibawah. Kadang bahagia kadang juga hubungan ini selalu ada intrik kesedihan didalamnya. Fase ini sering gue sebut fase tiga bulan hubungan. Fase ini gue dapet setelah melakukan riset kecil pada suatu hubungan. Sedikit dari hubungan gue yang sedang gue jalani, hubungan gue yang lama berlalu, hingga hubungan orang lain yang sedikit banyak juga jadi perhatian riset kecil gue ini. Ada tiga fase dalam konsep fase tiga bulan ini. Pertama, Fase awal. Kedua, fase Pertengahan. Dan yang ketiga, Fase selanjutnya.

1. Fase Awal

Fase awal adalah sebuah fase yang dialami oleh para pasangan yang baru menjalin hubungan cintanya. Biasanya di fase ini hubungan akan terasa selalu manis. Selalu ada kata untuk si "dia" dimanapun, kepada siapapun, dan kapanpun. Selalu ingin memuji segala hal positif tentang pasangan. Kalaupun ada keburukan si lawan pasangan, itu cuma angin lalu tanpa dihiraukan. Dalam fase ini, semua hal yang dilakukan dalam hubungan ini akan selalu terasa indah.

"Jangan lupa makan ya, sayang"

"Jangan lupa Sholat ya, sayang"

Bahkan sampai "Jangan lupa cebok ya, sayang" adalah hal yang biasa ditemukan pada dua sejoli yang baru saja menjalin asmara. Kebanyakan dari fase ini adalah mereka yang di mabuk asmara. Terbuai oleh indahnya kata-kata cinta. 

Fase ini akan dirasakan oleh pasangan tersebut pada rentang waktu tiga bulan pertama hubungan. Dengan kata lain, gue menyebut fase ini sebagai fase manis dalam hubungan itu sendiri. Biasanya hubungan ini belum mendapatkan sebuah ujian yang berarti. Hubungan di fase ini selalu berjalan mulus. Fase ini juga termasuk dalam fase pencitraan pasangan. Dimana hal buruk akan selalu hilang seperti apa yang telah disebutkan pada tulisan sebelumnya.

2. Fase Pertengahan  

Fase yang kedua biasa gue sebut sebagai fase pertengahan. Fase ini adalah fase lanjutan dari fase awal. Hubungan yang telah berjalan lebih dari tiga bulan. Biasanya, dari apa yang gue lihat, di hubungan ini suatu hubungan mulai merasakan kerikil tajam hingga pasang surutnya hubungan. Akan banyak cobaan yang datang silih berganti di hubungan ini. Mulai dari salah faham yang sepele, hingga rasa bosan yang mulai muncul dalam suatu hubungan. 

Pada fase ini, pasangan yang menjalani suatu hubungan tersebut akan benar-benar diuji. Baik dalam hal kesabaran, ke-konsistenan, hingga kesetiaan. Biasanya apabila ada pasangan yang mulai merasakan kebosanan dalam suatu hubungan namun tetap memegang teguh komitmen dan kesetiaan terhadap pasangannya akan tetap bertahan pada hubungan yang diperjuangkannya. Akan berbanding terbalik pada orang yang tidak memiliki hal tersebut. Semua hal yang manis akan berubah menjadi hal yang pait. Hubungan akan terasa lebih hambar daripada sayur tanpa garam. Atau bahkan lebih pahit dari ketek yang jarang di bersihin.

Intinya, orang yang gagal dalam fase ini akan lebih mudah berpindah kelain hati dan akan terus berusaha untuk mencari celah agar lepas dan mengakhiri hubungannya daripada bertahan dan memperjuangkan hubungan yang ada. Kepuasan, adalah hal yang akan mendukung seseorang untuk terus mencari pasangan yang lebih baik dari sebelumnya. Sedangkan orang yang berhasil pada fase ini akan terus berjuang, dan selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk pasangannya demi terciptanya sebuah hubungan yang baik. 

3. Fase Selanjutnya

Fase selanjutnya atau dengan kata lain fase lanjut ini adalah sebuah fase atau siklus yang mampu lebih mendekatkan sebuah hubungan. Semakin terciptanya hubungan baik antar kedua pasangan yang menjalin cinta. Melangkah ke fase seperti ini adalah bukan berdasarkan sebuah keterpaksaan setelah menjalani fase pertengahan. Orang yang melangkah terlalu jauh dan masuk ke dalam fase ini dapat dipastikan dalam hubungannya akan banyak kebohongan yang tercipta. Biasanya, hubungan itu hadir karena berbagai macam faktor, yang salah satu faktornya adalah keterpaksaan.

Fase ini, bagi mereka yang berhasil melewati fase pertengahan menurut gue adalah orang yang serius dalam menjalankan sebuah hubungan. Di fase ini juga sudah mulai terkikis rasa pencitraan antar pasangan seperti pada fase awal. Fase ini, lebih dominan untuk tidak jaga image terhadap pasangan. Sudah keluar sifat asli, hingga tidak canggung untuk melakukan hal-hal hingga bersama pasangan. Kalau kamu berhasil melewati ketiga fase awal ini maka kamu akan berlanjut ke fase-fase berikutnya dalam sebuah hubungan.

Dari ketiga fase yang gue sebutkan diatas, bukan berarti semua pasangan harus melewati fase ini, tidak. Setiap pasangan punya caranya sendiri dalam menjalankan hubungannya. Setiap pasangan punya caranya sendiri untuk bahagia. Bahkan untuk sedih bersama. Karena bisa jadi, sedih dan bahagia adalah jalan paling baik untuk mendekatkan satu sama lain. Pasanganmu bukan cuma sebagai seorang kekasih, tapi teman untuk saling berbagi cerita. Berdoalah pada tuhan jika inginkan hubungan yang ada berlanjut ke tahap selanjutnya. Jangan lupa, doa restu orang tua itu penting.

Riset sederhana ini sebenernya sudah gue lakukan dari awal gue merantau. Karena hubungan itu seperti siklus air laut, merasakan pasang surut. Hubungan yang baik tidak harus selalu bahagia, bisa jadi dari kesedihan yang dialami dapat menjadi sebuah pelajaran. Pelajaran yang gue dapet selama ini adalah pelajaran tentang bagaimana cara menghargai pasangan. Sama halnya gue menghargai orang tua gue, hanya beda level saja cara memnghargainya. Jadi, sudahkan kalian merasakan fase-fase ini? Selamat berjuang di hubungan kalian masing-masing. Dan jangan lupa buat saling percaya dengan pasangan masing-masing.

0 comment: