Jun 27, 2016

Mudik di Indonesia

Gak kerasa, puasa sudah hampir usai. Dan itu artinya tinggal beberapa hari lagi kita akan menuju ke hari yang fitri dan kembali ke bulan masehi yang biasanya. Tanpa sahur, tanpa suara orang yang pake toa masjid buat bilang "Sahuuuuurrr, Bapak ibu sudah waktunya sahuuur", dan juga tanpa kegiatan yang biasa dimanfaatkan untuk mendekatkan diri dengan tuhan (selama ramadan). Waktu emang berjalan begitu cepat. Huh.

Hampir 3 minggu gue menghabiskan Bulan Ramadan tahun ini di kosan dengan begitu banyak rutinitas kampus selama Ramadan periode ini. Gak kerasa sih emang. Daripada dirumah cuma buat tidur, nonton tv, atau guling-guling gak jelas karena bosennya nunggu hal yang paling di tunggu, adzan magrib. Di kosan juga gue membiasakan diri untuk lebih mendekatkan diri dengan tuhan. Mumpung masih dikasih waktu bertemu Ramadan, kenapa gue engga memanfaatkan momen tahun ini untuk jadi hamba yang berbeda. Tseeh.

Ngomongin soal Ramadan dan beberapa hal yang berkaitan di dalamnya, ada beberapa hal yang unik selama Bulan Ramadan itu hadir. Terutama momen seperti sekarang ini yang semakin mendekati akhir-akhir dari Ramadan. Mudik, jadi hal yang paling sering diperbincangkan di periode 2 minggu terakhir sebelum Ramadan berakhir. Bahkan, merencanakan mudik  sudah dilakukan dari sebelum Bulan Ramadan itu sendiri datang. Kenapa mudik? Gue bakal bahas beberapa hal unik yang bikin kenapa mudik di Indonesia itu jadi berbeda bahkan sangat unik.
Source: www.budhie.com

Inspirasi ini gue dapatkan setelah dua hari belakangan gue menjadi seorang driver handal yang harus bangun pagi buta setelah adzan subuh. Dari mulai stasiun hingga antar ke bandara. Dan dari sinilah gue bisa sedikit menarik kesimpulan bahwa tradisi mudik di Indonesia itu begitu unik dan berbeda dari negara-negara lainnya (meskipun gue cuma liat di google). Tapi, tetep aja mudik di Indonesia jadi hal yang paling wajib buat dilaksanakan. 

1. Perburuan Tiket 

Teruntuk mereka dan saya yang tidak menggunakan kendaraan pribadi untuk tradisi mudik, tiket mudik jadi salah satu cara agar tetap dapat berkumpul bersama sanak family di kampung nan jauh dimato. Beragamnya jenis transportasi membuat kita mudah menentukan dengan apa kita akan menjalani mudik yang amat sakral ini. Dari darat, udara, hingga laut dimiliki Indonesia. Bahkan, saat mudik ketiga sektor transportasi tersebut menjadi perhatian khusus dari dinas terkait. Biar gak terlalu serius bahasannya gue kasih link yang menjadikan alasan gue kenapa Tiket Mudik itu jadi Perburuan yang paling penting



Dari dua link berita diatas, gue mencoba untuk menyimpulkan, bahwa tiket lebaran adalah salah satu hal yang paling diburu mendekati lebaran ini. Sesungguhnya gue begitu menyesalkan kenapa hanya karena tidak kebagian tiket jadi rusuh. Apa mereka yang rusuh di kantor tempat dijualnya tiket itu tidak berifikir kalau itu bagian dari fasilitas negara? hmmm. 
Sebenernya ada banyak cara supaya kita yang mau mudik itu bisa dengan nyaman duduk saja setelah mendapatkan tiket tanpa khawatir tidak kebagian tiket. Mulailah memesan dari beberapa bulan sebelum lebaran. gitu.
 
2. Oleh-oleh Untuk Sanak Family

Setiap perantau yang tentunya jauh dari keluarga baik untuk bekerja maupun belajar setidaknya akan membawa sedikit buah tangan untuk keluarga yang berada di daerah yang berbeda. Sudah menjadi sesuatu yang dapat dimaklumi apabila saat mudik baik berangkat maupun pulang kota ditagih oleh-oleh.

"A, oleh-oleh dari jogjanya mana geh?"
"Nas, mana nih oleh-oleh jogjanya"

Pasti kalian pernah dapet pertanyaan seperti itu? 
Kalau iya berarti kalian seorang perantau. Oleh-oleh ibarat jadi sesuatu yang harus dibayarkan kepada keluarga ataupun teman yang rindu dengan kita. Jadi, harus siap-siap bawa oleh-oleh yaa pas pulang ke kampung halaman nanti. 


Jangan Lupa Bawa Oleh-oleh
3. Bawa Tas/Koper/Kardus Lebih dari Satu

 
Pagi tadi di Bandara, gue melihat para pemudik yang bawa barang super banyak. Dari yang mulai cuma bawa tas ransel ditambah sama yang di pegang di tangan sampe ada yang bawa koper lebih dari 2 bahkan kardus yang jumlahnya lumayan banyak. Untung di Bandara ada troli. Jadi gak perlu di gendong sana sini. Beda lagi ceritanya kalau kita mudik pake bus umum. Setidaknya kita harus menggunakan jasa seorang porter kalau badan kita gak mau encok-encok karena badan kita ditumpuk sama barang bawaan yang lumayan banyak. Kalau Bawa kendaraan pribadi juga mau gak mau harus disimpen di atas bagasi atau atap dari kendaraan kita. 




Bayangin deh seberapa besar euforia orang Indonesia untuk mudik. Kebiasaan kita untuk membawakan buah tangan dan beberapa cinderamata serta stok pakaian yang begitu. Gambar diatas menunjukkan bagaimana euforia yang begitu besar saat musim mudik telah datang. Semua orang rela berdesakan hingga berkeringat untuk mudik ke kampung halaman dan melepas rindu dengan keluarga. Seolah tidak peduli terkena macet ber-belas-belas jam di jalan, delay beberapa jam, hingga menempuh perjalanan lebih dari 24 jam; demi bertemu dan berkumpul dengan keluarga.

Gue sendiri pun merasakan hal yang sama. Berpisah dengan keluarga berbulan-bulan lamanya membuat gue tidak ingin merasakan kehilangan satu momenpun. Meskipun waktu yang dimiliki terbatas. Meskipun membutuhkan perjuangan yang panjang. Begitulah mudik, yang membuat mereka yang merasakannya rela melakukan apapun. Dari marah, bahagia, hingga tangis pun rela dilakukan. Yang penting mudik. Unik kan mudik di Indonesia? Punya cerita unik soal mudik? Yuk Comment.

Selamat Mudik, Selamat Idul Fitri 1437H. Jaga Kesehatan . Dan Hati-Hati dijalan karena keluarga menunggu dirumah.


0 comment: