Dec 12, 2015

Hal-hal Sederhana Dalam Hidup

Hujan sendu lagi jatuh di langit Jogja beberapa hari ini. Hujan seolah jadi malaikat disaat Kota ini lagi panas-panasnya. Nyengat, pokoknya panasnya Jogja Jahat. Bikin gue item. Gitu. Tapi malem ini gue sedikit seneng liat Jogja berkabut kaya di Bandung dan beberapa kota yang memang beriklim dingin. Gilaa Jogja berkabut men. Gue fikir asap-asap jahat gitu kan. Ih, ngeri.

Hari ini sebenernya biasa aja. Sama kaya hari-hari yang lainnya. Dimana gue kuliah dari hari senin sampe hari jum'at. Kalau sabtu minggu kan waktunya libur. Terkecuali hari sabtu di penghujung semester. Mendekati berakhirnya semester, makin banyak sabtu-sabtu gue yang terganggu. Kuliah pengganti semakin bertebaran kaya upil. 

Beberapa hari yang lalu, gue dapet teguran dari sesama manusia. Lebih tepatnya dosen gue. Beliau menyadarkan gue yang sering melewatkan untuk beribadah dikala matahari belum terbit. Biasanya, gue ternyenyak di kasur yang engga empuk dan baru akan membuka mata saat gue mulai mendengar suara-suara aneh di kost. Teriakan gak jelas. Gue disadarkan meskipun itu terkesan disampaikan hanya seperti intermezzo dosen untuk mahasiswanya. Buat gue, hal-hal yang mungkin menurut gue sederhana, ternyata penting. Kata-kata dosen gue sampai beberapa hari seetelahnya masih membekas di otak gue. Gak peduli gue tidur jam berapa pun, yang penting gue harus bangun setelah ayam berkokok dan sebelum matahari benar-benar meninggi. Intinya, kata-kata sederhana-pun bisa begitu membekas buat gue. Selagi itu emang bener-bener positif.

Banyak hal sederhana yang (mungkin) gue lupa, tapi itu sangat berarti buat gue khususnya.

Contohnya aja, waktu kecil kedua orang tua gue sering mengajarkan gue kalau kita butuh seseorang itu harus keluar kata "tolong."  

"kamu, kalau butuh bantuan orang lain meskipun itu kecil atau besar tetep harus bilang tolong. Biar orang lain juga ikhlas bantu kita." kata-kata sakti dari sang bapak yang sering gue denger waktu dulu. 
Iya, bener, tolong buat kita pas minta bantuan jadi lebih ringan. Kenapa? kita yang minta bantuan sama orang lainpun membuat mereka menghargai mereka. Setidaknya, orang lain yang dimintain tolong sama kita pun akan lebih ikhlas dalam menerima bahkan memberi bantuan kepada kita. Gue juga diajarkan sama nenek kakek gue sebagai cucu terbesar. Mereka mengajarkan gue betapa pentingnya berucap kata "maaf" saat melakukan sebuah kesalahan. Sama kaya kata tolong diatas, kecil ataupun besar, kalau gue melakukan kesalahan ya harus bilang maaf.
Sumber;: https://maskakank.files.wordpress.com
Kata maaf  bagai obat pereda nyeri. Disaat orang lain mungkin menilai kita salah, dengan maaf lah semua nya bisa dikurangi. Kalau kita tetep bersikeras dan enggan buat bilang maaf ya tinggal tunggu aja waktunya untuk orang lain pun melakukan perlakuan yang sama dengan apa yang gue lakukan. 

Malu? gengsi bilang maaf? udah bukan jamannya lagi. Gengsi dan malu cuma ada di telenovela masa lalu dan terus diadopsi di sinetron kekinian. Kenapa? biar penontonnya pun mengadopsi apa yang mereka lihat. Buat gue, maaf adalah penyejuk. Setidaknya mengurangi. Entah itu rasa kesal bahkan dendam. Cobain deh.

Belum lengkap rasanya kalau kita butuh bantuan bilang tolong dan bilang maaf  kalau kita melakukan sebuah kesalahan. Harusnya, terselip kata terima kasih saat kita diberi bantuan oleh seseorang. Apapun bantuannya, entah itu kecil ataupun  besar.

Sumber: https://ivanlanin.files.wordpress.com
Terima kasih adalah rasa apresiasi gue dan mungkin juga dengan yang lain. Sependapat. Terima kasih sebagai bentuk penghargaan yang paling sederhana dari diri gue untuk orang lain. Ini bukan tentang plakat, piagam, piala, atau penghargaan lainnya. Terima kasih adalah sebuah penghargaan yang paling tulus dan terbilang murah.

Menurut gue murah, karena gue cuma butuh mulut gue untuk terbuka dan mengucapkan 11 kata yang terangkai dalam kata terima kasih. It is so easy, tanpa gue mengeluarkan sepeserpun untuk membalas jasa seseorang kepada diri gue. Kemampuan yang hanya ada di ucapan yang sangat sederhana bahkan akan lebih sangat berarti daripada penghargaan yang membutuhkan beberapa biaya.

Banyak sebenernya hal-hal sederhana di dalam hidup. Terkadang, gue melupakan hal yang sederhana tersebut. Terlupakan oleh hal-hal yang membuat gue besar kepala di hidup ini. Iya, saat gue sedang berada diatas mungkin gue bakal lupa dengan ada yang dibawah gue. Berusaha balance adalah salah satu cara. Atau inget-inget apa yang pernah di ajarin sama orang tua, orang-orang yang ada di sekitar kaya keluarga, teman, sahabat,bahkan kekasih yang mungkin akan setiap hari berada di hidup gue. 

Manusia butuh alarm untuk mengingatkan segala perilakunya. Kalau ada orang lain yang mengkritisi kalau kita salah itu wajar. Biar belajar buat kedepannya. Kalau itu bikin gue jadi lebih baik kenapa gak gue ambil. Kalau itu emang gak baik buat diri gue ya biarin aja. Simple kan?

Sebuah penghargaan terbesar buat kalian yang rela menyisihkan waktunya untuk berkunjung dan sedikit membaca artikel yang (mungkin) tidak sepenuhnya penting buat kalian. Setidaknya, dari sinilah gue memberanikan diri untuk berkarya. Terlebih untuk diri sendiri. Terima kasih untuk segala kerendahan hati dari dalam hati gue yang paling dalam untuk semuanya. Izinkan gue untuk terus berkarya di blog ini. Terima kasih.

0 comment: